Spesies Endemik Terancam di Hutan Kalibandung

Lanskap Kubu Raya yang terdiri dari 57.011 Ha ekosistem Mangrove, 101.606 Ha ekosistem sungai dan laut, dan terbesar 456.750 Ha kawasan gambut menyimpan keragaman spesies yang unik. Salah satunya ekosistem hutan gambut yang penting terletak di kawasan Hutan Desa Kalibandung (@antarakalbar 2021)
Hutan gambut adalah hutan tropis berdaun lebar dimana tanah yang terendam air mencegah dedaunan dan kayu terdekomposisi sepenuhnya. Seiring waktu berlalu, terbentuk lapisan gambut yang bersifat asam. Hutan gambut umumnya dikelilingi oleh hutan hujan pada tanah yang tidak terendam air dan hutan bakau di air payau. Hutan Gambut Kalibandung memiliki dome (kubah) gambut, yang fungsinya menyerap dan menyimpan air sehingga dapat mensuplai air disekitarnya.

Keragaman spesies pohon di hutan gambut Kalibandung yang berada di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sungai Ambawang-KHG Sungai Kapuas cukup beragam. Studi lapangan yang dilakukan YNKI menemukan beberapa spesies flora endemis yang berstatus konservasi dan dilindungi berdasarkan IUCN red list. Antara lain Mentibu (𝘋𝘢𝘤𝘵𝘺𝘭𝘰𝘤𝘭𝘢𝘥𝘶𝘴 𝘴𝘵𝘦𝘯𝘰𝘴𝘵𝘢𝘤𝘩𝘺𝘴), Bangkinang (𝘌𝘭𝘢𝘦𝘰𝘤𝘢𝘳𝘱𝘶𝘴 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯𝘢𝘵𝘶𝘴), Nyatoh Babi (𝘔𝘢𝘥𝘩𝘶𝘤𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘣𝘢𝘵𝘢), Kantong Semar (𝘕𝘦𝘱𝘦𝘯𝘵𝘩𝘦𝘴 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘭𝘤𝘢𝘳𝘢𝘵𝘢), Sempetir (𝘗𝘴𝘦𝘶𝘥𝘰𝘴𝘪𝘯𝘥𝘰𝘳𝘢 𝘱𝘢𝘭𝘶𝘴𝘵𝘳𝘪𝘴) dan Ramin (𝘎𝘰𝘯𝘺𝘴𝘵𝘺𝘭𝘶𝘴 𝘣𝘢𝘯𝘤𝘢𝘯𝘶𝘴). Keberadaan spesies pohon dapat mendukung keberlangsungan hidup bagi satwa endemik lain yang ada seperti bekantan (𝘕𝘢𝘴𝘢𝘭𝘪𝘴 𝘭𝘢𝘳𝘷𝘢𝘵𝘶𝘴), beruang (𝘏𝘦𝘭𝘢𝘳𝘤𝘵𝘰𝘴 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯𝘶𝘴), babi jenggot (𝘚𝘶𝘴 𝘣𝘢𝘳𝘣𝘢𝘵𝘶𝘴), rusa (𝘊𝘦𝘳𝘷𝘶𝘴 𝘴𝘱.), orangutan (𝘗𝘰𝘯𝘨𝘰 𝘱𝘺𝘨𝘮𝘢𝘦𝘶𝘴) trenggiling (𝘔𝘢𝘯𝘪𝘴 𝘫𝘢𝘷𝘢𝘯𝘪𝘤𝘢) serta anggota Famili 𝘉𝘶𝘤𝘦𝘳𝘰𝘵𝘪𝘥𝘢𝘦 yang berada di Desa Kalibandung.
Pentingnya menjaga keanekaragaman hayati, tidak melakukan eksploitasi demi kepentingan pribadi yang dapat mengancam kehidupan mendatang. Jika keanekaragaman hayati terjaga dan lestari maka akan mendatangkan manfaat yang besar baik manfaat secara ekonomi, sosial dan lingkungan (ekologi).

Sumber:
(Tim riset YNKI)