Saya Pemilik Pengetahuan

Perjuangan R.A. Kartini pada masanya memantik arus utama kesetaraan gender untuk lebih melibatkan perempuan dalam berbagai aktivitas. Tidak hanya dilibatkan, adanya kesetaraan bagi perempuan dalam memperoleh akses pendidikan, ekonomi, maupun hak.

Peran perempuan dikenal sebagai peran ganda. Menjadi seorang anak bagi orang tua, ibu untuk anak-anaknya, sebagai istri, bahkan membantu perekonomian rumah tangga. Bertani, berkebun, mengolah hasil hutan menjadi cara perempuan pedesaan untuk bertahan dalam sengitnya harga kebutuhan yang semakin menanjak naik.

Perempuan di desa pun bernasib sama, tidak ada yang istimewa, yaitu tetap sulit mendapat kesempatan akses peningkatan kapasitas dan pemberdayaan. YNKI menemukan di desa-desa, perempuan menjadi motor utama yang tidak bisa dikesampingkan perannya dalam kesejahteraan keluarga.

Ibu-ibu di desa yang kami temui tetap mampu berpartisipasi aktif dalam mengelola hal domestik, kesehatan keluarga, dan ekonomi rumah tangga. Di pesisir Kubu Raya, tepatnya di Desa Teluk Pakedai Hulu, Kecamatan Teluk Pakedai Ibu-ibu berkontribusi dalam ekonomi rumah tangga dengan menjadi pencongkel kopra, memanfaatkan daun nipah muda sebagai kertas rokok, serta menjadi penjaja makanan dengan berkeliling sungai. Di Kakap, kami bertemu Ibu pengelola gula kelapa, dan di Sintang, mereka turun langsung menyadap karet pun mengolah pertanian.

Besarnya peran perempuan di berbagai macam dimensi kehidupan membuat perlu adanya kolaborasi berbagai pihak agar kesetaraan akses, penguatan kapasitas terjadi dalam pengembangan program pembangunan di sekitar tempat tinggalnya.

Selamat Hari Kartini untuk seluruh mama, ibu, amak, ambu, simbok, mace, enyak, ine, nande, biyung yang telah merelakan keringatnya demi keluarga.

#SayaPemilikPengetahuan #harikartini #perempuan