Merawat Peradaban dan Tradisi

Legitnya Lapis Spekkoek dan Prune, Kue Khas Hari Raya.

Jenis Kue basah ini telah menjadi tradisi hari raya keagamaan maupun budaya di Indonesia seperti tidak terkecuali di Pontianak dengan keragaman suku bangsa dengan hari raya Lebaran, Natal dan Imlek. Masyarakat Pontianak seluruhnya akan menerima dan menyatakan tidak sah jika tidak ada kue lapis legit saat hari raya. Kue basah ini telah pula menjadi icon Pontianak, sebagai buah tangan bergengsi bagi pelancong maupun pebisnis yang singgah. Awalnya jenis kue basah tradisional Indonesia ini dikembangkan pada masa pemerintah kolonial Belanda yang terinspirasi oleh kue lapis Eropa. Kekayaan rempah Indonesia seperti kayu manis, cengkih, bunga pala telah menginspirasi untuk membuat kue basah lapis tradisional yang khas dan kaya rasa dan beraroma rempah yang kuat. Kekhasannya juga diperkuat dari kombinasi dengan rempah dari benua lainnya yaitu Vanili yang berasal dari Mexico. Kue basah berbahan dasar kuning telur, tepung terigu, gula, dan mentega/margarin/butter ini memiliki cita rasa yang manis dengan tekstur yang lembut. Adonan kue dipanggang dalam oven secara bertahap hingga membentuk lapisan-lapisan yang umumnya berjumlah 18 lapisan atau lebih. Pada kesempatan kali ini YNKI mempraktikkan membuat kue basah ini kepada generasi muda, dua senior memandu setahap demi setahap, berdiskusi pengalaman dan tidak lepas canda dan tawa menjadi pengisi jeda waktu terutama saat proses penyiapan adonan dan pemanggangan bertahap. Bahan dasar yang digunakan (untuk ukuran 20x20x7 cm, 20 lapisan) diperlukan 40 butir kuning telur, 350gr gula, 100 gr terigu, 3 sdm susu bubuk, 300 gr butter, 200 gr margarin, 375 gr gula. 1 sdt Vanili. Varian yang dibuat adalah Lapis Legit Prune dan Spekkoek. Persiapan adonan kue membutuhkan waktu 1,5 jam dan 1,5 jam lagi diperlukan untuk waktu memanggang secara bertahap dari masing-masing lapisan. Jangan lupa ya sobat nature, untuk memanggang diperlukan oven khusus dengan arah pemanasan dapat diatur bagian bawah dan atas.