Melalui Peat-IMPACTS Indonesia Mewujudkan Ekosistem Gambut Lestari

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada seluruh sektor pembangunan, tidak terkecuali proyek ICRAF pada mendorong pengelolaan bentang lahan gambut lestari Bersama Para Pihak melalui proyek Peat-IMPACTS di Kubu Raya. Melalui proyek ini ICRAF yang sejatinya adalah lembaga riset membangun pengetahuan tentang Agroforestri, akan mendukung peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dan memperkuat tata kelola lahan gambut.

Series pertemuan dihadirkan kembali oleh proyek ICRAF sebelum Ramadhan kemarin dan menyegarkan ingatan para pihak tema proyek 𝘐𝘮𝘱𝘳𝘰𝘷𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘩𝘦 𝘔𝘢𝘯𝘢𝘨𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵 𝘰𝘧 𝘗𝘦𝘢𝘵𝘭𝘢𝘯𝘥𝘴 𝘢𝘯𝘥 𝘵𝘩𝘦 𝘊𝘢𝘱𝘢𝘤𝘪𝘵𝘪𝘦𝘴 𝘰𝘧 𝘚𝘵𝘢𝘬𝘦𝘩𝘰𝘭𝘥𝘦𝘳𝘴 𝘪𝘯
𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢 (Peat-IMPACTS) yang mendapat dukungan dari pemerintah Jerman untuk masa empat tahun 2020-2023, selain di Kubu Raya, Kalimantan Barat proyek ini juga diimplementasikan di Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. YNKI menjadi salah satu peserta dan penanggap dalam series pertemuan para pihak lokakarya para pihak implementasi Peat-IMPACTS di Kubu Raya antara lain:

1. Lokakarya #pahlawangambut, menuju pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan di Kalimantan Barat, hotel Haris, 30 Maret 2022
2. Lokakarya #pahlawangambut program WikiGambut sebagai sistem atau platform terbuka untuk kontribusi para pihak pada pengelolaan pengetahuan pengelolaan gambut, hotel Harris, 31 Maret 2022
3. Lokakarya Forum Satu Data Indonesia tingkat daerah Kubu Raya, menanjakkan percepatan PEN melalui transformasi digital pembangunan ekosistem data berkelanjutan, hotel Gardenia, 31 Maret 2022

Dalam rangkaian akhir kegiatan ICRAF di Kalbar akhir Maret 2022, YNKI berkesempatan untuk berdiskusi dengan proyek ICRAF Peat-IMPACTS (31/03/2022) mengenai target-target kolaborasi dan implementasi program peningkatan kapasitas petani pada produksi melalui Paludikultur, Agroforestri dan Konservasi lahan gambut pada desa-desa target pendampingan KHG-Sungai Kapuas-Ambawang dan KHG-Sungai Kapuas-Terentang. Lebih lanjut rencana pendampingan petani tersebut juga menyasar pada adanya kerja sama dan kolaborasi antara petani dengan jaringan rantai pasokan komoditas termasuk pihak swasta dan CSO.